Kapal Jormungandr milik Ouroboros Pirates saat ini sedang berlayar di lautan.
Suatu malam, Lepus yang berada di dek melihat bulan purnama yang baru muncul dan bersinar terang.
Di dalam hati, dia memikirkan sesuatu.
(Sudah waktunya....)
Malam ini adalah malam hari setelah Strawhat Pirates pergi ke Skypeia dan mengalahkan Enel.
Dan Lepus saat ini ingin mencoba sesuatu.
Lepus kemudian berkata pada Brisa yang menemaninya di dek.
"Aku mau pergi sebentar...."
Brisa bingung kenapa tiba-tiba Lepus mengatakan akan pergi. Brisa pun bertanya.
"Ke mana, Danna-sama?"
Lepus lalu menjawab singkat.
"Menyingkirkan sampah.... Jangan tanya."
Brisa sedikit mengernyit tak mengerti. Tapi dia akhirnya mengikuti apapun yang Lepus katakan.
".... Baiklah. Hati-hati, Danna-sama."
"Hn. Aku pergi dulu."
Lepus mencium kening Brisa.
Setelah itu, Lepus membuka gap dan pergi.
~~~
Saat Lepus keluar dari gap, yang terlihat di sekitarnya adalah lautan putih. Atau lebih tepatnya lautan awan putih.
Dan tak jauh di sana, Lepus melihat sebuah kapal besar dengan wajah besar dari emas terlihat di deknya.
Kapal itu adalah Maxim. Kapal bahtera milik Enel yang menggunakan tenaga petir untuk bergerak.
Lepus lalu menuju ke kapal itu dan ke deknya.
Di sana, Lepus melihat seorang pria bertelanjang dada dengan cincin besar di punggungnya, duduk di tahta di depan wajah emas. Dia adalah Enel. Dan dia tampaknya masih cukup terluka karena pertarungan dengan Luffy.
Melihat ada seseorang tiba-tiba muncul dihadapannya, Enel cukup terkejut dan mengernyit.
"Siapa kau?"
Enel bertanya.
Dan Lepus pun hanya menjawab dengan dingin.
"Tak penting aku siapa.... Matilah!"
Lepus tanpa banyak basa-basi menggunakan Haki dan bergerak menendang Enel dengan telak hingga terhempas ke dinding wajah emas dibelakangnya!
"Gaahhh!!!!"
Enel sangat terkejut! Dia tak mengira orang tak dikenal yang tiba-tiba muncul ini bisa memukul dan melukainya dengan telak! Padahal, orang tak dikenal ini jelas bukan karet seperti Luffy! Bahkan orang ini hanya menggunakan tendangan biasa dan tak tampak ada kekuatan dari buah iblis sama sekali!
Melihat Enel yang tampak sangat tercengang dan syok, Lepus kembali berkata dingin padanya.
"Hmph! Kau pikir hanya karena kau Logia, kau takkan bisa mati? Bodoh...."
Lalu Lepus dari penyimpanan di gap-nya mengeluarkan pedang Fugekkou miliknya dan berbagai jenis buah dia letakkan di lantai.
Kemudian Lepus menghampiri Enel.
"Matilah!"
Lepus lalu menggunakan pedang Fugekkou yang dialiri Haki Busoshoku, dan menusuk jantung di dada kiri Enel!
"Aaaaahhhhh!!!!!!!!!"
Enel menjerit kesakitan dan muntah darah! Dia sangat-sangat terkejut! Dia seharusnya Logia Petir yang tak terkalahkan! Tapi hanya hari ini saja, sudah dua kali dia bisa dipukul dan dilukai oleh orang lain! Apalagi, kali ini dia tak hanya terluka tapi juga akan mati! Dan benar-benar mati! Tidak seperti saat dia 'dibunuh' oleh Wyper dengan Reject Dial, tapi dia bisa 'membangkitkan' dirinya sendiri dengan kejut listrik!
Tak lama kemudian Enel pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Lepus mengangguk, lalu dia memperhatikan dengan seksama berbagai buah yang dia letakkan di lantai dek di sekitar jasad Enel.
Beberapa lama kemudian, Lepus melihat fenomena di mana salah satu buah berubah warna dan bentuk! Buah yang sebelumnya berbentuk lonjong itu berubah warna dari kuning menjadi biru terang! Dan bentuknya juga mengalami perubahan dari lonjong polos berubah menjadi seperti bersisik pola ukir berulir dengan ujungnya membentuk seperti petir! Dan tangkai buah juga berubah menjadi melengkung berulir!
"Bagus! Aku berhasil!"
Melihat fenomena yang terjadi, Lepus pun menyadari kalau percobaannya berhasil! Percobaan yang Lepus lakukan adalah memindahkan kekuatan buah iblis dari pengguna yang baru mati ke buah baru! Lepus melakukan percobaan ini berdasarkan dari cerita utama serial One Piece yang dia ingat saat Arc Punk Hazard. Di arc itu diperlihatkan teori bahwa kekuatan buah iblis yang penggunanya baru saja mati akan berpindah ke buah baru yang ada di dekatnya!
Setelah fenomena terbentuknya buah iblis Goro Goro no Mi baru selesai, Lepus lalu menyimpan buah iblis itu juga buah-buahan biasa lainnya.
Kemudian, dia mengambil jasad Enel dan melemparnya ke lautan awan.
Setelah itu, Lepus bergerak menjauh dari Maxim lalu menggunakan kekuatan Batasannya.
"Batas Rangkai-Bongkar!"
Lepus membongkar Maxim!
Beberapa lama kemudian, Maxim pun perlahan-lahan terbongkar dan terpilah menjadi beberapa bagian utama. Yaitu, pertama kayu yang menjadi badan bahtera Maxim. Kedua, Emas yang menjadi Dinding Wajah, Tahta Panel Pengendali, dan Konstruksi Rangkaian Penggerak Maxim. Dan ketiga, 200 Jet Dial yang menjadi tenaga cadangan.
Lepus lalu menyimpan Emas dan Jet Dial dari Maxim, sementara bagian kayunya dia buang dan biarkan.
Setelah semuanya selesai, Lepus membuka gap untuk kembali ke kapal Jormungandr.
~~~
Saat Lepus kembali ke Kapal Jormungandr, Kapal tampak berhenti dengan turunnya jangkar dan tergulungnya layar.
Di dek, Lepus melihat sosok Brisa yang masih bersandar di tempat sebelumnya. Lepus pun menghampiri dan memeluknya dari belakang.
"Kya!"
Brisa sedikit terkejut tiba-tiba ada yang memeluknya. Tapi, dia lalu menyadari kalau yang memeluknya adalah Lepus, dan dia pun tenang.
"Danna-sama...."
Lepus lalu berkata pada Brisa.
"Kenapa kau tidak masuk ke dalam? Di luar dingin. Kita masuk."
"Um."
Brisa mengangguk.
Lepus lalu mengenggam tangan Brisa dan menuju ke kamar untuk 'menghangatkan' diri mereka.