Elya mendekati Senja, berdiri disampingnya krmbsli mrnstspnys.Elya terus tersenyum memandang Senja dan itu membuat gadis itu merasa aneh pada Elya.
"Kau tersenyum. Ya, aku rasa kamu sedang bahagia,"ujar Senja seraya mengambil sebuah sisir.
"Boleh aku menyisir rambutmu?" tanya Elya seraya membuka tangannya di depan Senja.
Senja menatap Elya dab memberikan sisir tersebut. Senja duduk ditepi ranjang, dan Elya berdiri di belakangnya. Mengusap lembut rambut pirang nan bergelombang itu.
"Rambutmu begitu halus," ucap Elya kembali membuka pembicaraan.
"Terima kasih."
Lagi-lagi, gadis itu hanya menganggapi satu dua kata ucapan Elya. Namun, Elya tidak lah pantang menyerah dan terus berbicara dengan adik kekasihnya itu.
Setelah selesai menyisir rambut Senja, dengan keterampilannya Elya mengepang rambut itu dengan indah.
"Selesai, semoga kau menyukai hasil karyaku yang amatiran itu," ujar Elya seraya melihatkannya di cermin.
"Kau mengetahuinya dari Langit?" tanya Senja.
"No."