Setelah penangkapannya oleh polisi, lelaki paruh baya itu mendekam di sel. Sikap arogannya dan sok berkuasanya masih saja dia lihatkan sedangkan dia tidak tahu dimana dia sekarang berada. Benyamin bahkan tidak mau memakan makanan dari petugas penjara, lelaki itu bertahan dengan berdiam diri tanpa makan dan minum.
"Akan ku balas kau Haziel! Saat aku keluar dari sini akan ku buat kau kehilangan keluargamu satu persatu," ujarnya dalam hati. Benyamin tidak tahu sedang berhadapan dengan siapa, sosok lelaki yang tidak akan mengenal rasa kasihan pada musuhnya.
Pengacara yang di tunjuk oleh Benyamin pun datang, terlihat dua polisi memintanya untuk keluar dan menemui pengacaranya itu. Dengan sangat marah, Benyamin duduk di kursi dengan tangan yang masih terborgol.
"Kenapa kau begitu lama, huh!" bentak Benyamin dengan raut wajah marah.