Setelah kejadian itu, Shoni dengan terus terang mengancam Lusiana untuk menjauhi Roger ataupun Bryan. Jika tidak, dia tidak akan segan mengirimkan lagi anak buahnya untuk langsung mengurusnya. Tidak ada genre yang di pikirkan oleh lelaki itu, mau lawannya itu lelaki ataupun perempuan sama saja bagi Shoni. Apalagi itu menyangkut keluarganya, tidak akan pernah dia lepaskan seujung kuku pun.
"Arrgghhh …." Bryan berteriak sangat kencang saat merasakan tangannya di kunci kebelakang oleh pelatih bela dirinya.
Lelaki itu tersenyum lalu melepaskan Bryan denga sedikit mendoronganya. Terlihat pemuda itu meringis kesakitan sambil melihat tangannya yang penuh dengan memar, napasnya naik turun dan memilih merebahkan tubuhnya di atas matras.