Pelukan Hangat
Helen masih bergerumul dengan selimut tebalnya, pagi itu mentari sudah terlihat dari celah jendela akan tetapi tidak membuatnya ingin segera beranjak dari tempat hangat itu. Wajah putih nan alaminya terlihat sangat cantik, walaupun di pagi hari.
Ada hembusan angin hangat yang ia rasakan di belakang lehernya, lalu di susul dengan sebuah benda kenyal yang menyapunya dengan lembut da berhasil membuat bulu kuduknya berdiri. Ada tangan kekar pula yang melilit perut ratanya dengan bergerilia ke seluruh tubuhnya.
Hembusan napas itu kini beralih ke area punggungnya yang mulus, selimut yang semula tenang pun berganti bak ombak di lautan yang bergerak kesana kemari. Helen yang masih menutup matanya pun kini terlihat menahan sesuatu di tubuhnya, bahkan terlihat dengan jelas napasnya tersengal dengan tubuh yang melengkung dengan cantik.