Feyna masih teringat akan kesedihan yang terlihat jelas di wajah sang ibu. Melihat kebahagian yang kini sedang di rasakan oleh Efgen dan Prety membuat tekad gadis itu semakin kuat saja. Tatapan kosongnya kini telah berubah dengan tajam, tersenyum tipis dengan segala pemikirannya itu.
"Malam ini, kita akan bertemu dengan Dante. Bagaimana apa kau sudah siap?" Efgen menatap khawatir sang adik. Mengingat apa yang di katakan Haziel soal pikiran kotor lelaki itu.
"Selalu siap, aku tidak sendiri. Jadi, kau tenanglah, Ef!" pinta Feyna dengan santainya.
"Ya, aku tahu kau bisa menjaga dirimu. Hanya saja, hatiku tetap khawatir padamu," ucap Efgen menatap cemas gadis itu.
Feyna menatap lekat sang kakak, lalu beralih pada Prety yang juga menghawatirkannya.
"Aku akan melakukannya dengan baik. Demi melihat senyuman ibu saat pernikahan kalian. Akan ku lakukan semua itu, Ef. Hanya kau yang selalu membuat bahagia keluarga Bognan," batin Feyna terselip sesuatu dan hanya dia yang tahu.