Haziel yang pulang pukul 5 dini hari pun terkejut saat melihat kedua pemuda itu tidur di ruang tengah dengan meja yang berantakan. Ada peralatan Bryan dan sisa makanan disana, Haziel menggelengkan kepalanya lalu menghampiri keduanya.
"Sedang apa mereka tidur disini," gumam Haziel seraya melihat laptop Bryan yang masih menyala. Lelaki itu melihatnya dengan seksama dan menautkan kedua alisnya saat mendengar suara percakapan yang berhasil di dapatkan oleh Bryan.
"Brengsek! Siapa lelaki itu," ujar Haziel dengan suara yang sedikit meninggi.
Roger yang mendengar dengan jelas suara Haziel pun mencoba membuka matanya yang masih merekat dengan kuat. Seraya meregangkan tubuhnya, Roger memberitahukan pada Haziel.
"Semalam ada yang menelpon nomor rumah ini dan berbicara dengan Nyonya. Dan kejadian itu saat kami berada di perjalanan pulang," ucap Roger.
"Kau sudah tahu darimana asal penelpon itu?" tanya Haziel.
"Tidak ditemukan, Tuan. Aku rasa dia menelpon dari telepon umum," jawab Roger.