Zoelie membuka matanya saat mendengar suara telpone rumahnya yang terus berdering berkali-kali. Wanita itu mengucek matanya dengan perlahan, lalu beranjak turun dari ranjangnya.
'Selamat malam, nona cantik'
Medengar itu pun membuat Zoelie terkejut, darimana dia tahu jika yang mengangkat telpon itu adalah dirinya. Dengan keadaan yang panic, Zoe mencoba segera menutup sambungan telponya. Hanya saja terhenti saat sang penelpon misterius itu mengatakan sesuatu hal yang membuat Zoelie membelalakkan matanya.
'Aku merindukanmu, nona Zoelie!'
"Siapa kau? Jangan bercanda denganku." Zoelie mencoba berani dengan mengertak lelaki itu, tagannya sudah mengepal kuat didepan dadanya.
'Aku tidak pernah bercanda denganmu. Tetapi kau lah yang bercandaku.'
"Tidakkah kau mempunyai hal yang penting mengangguku, hm?" tanya Zoelie mulai tedengar gemetaran.
'Kau kenapa aku menelpon saat malam hari seperti ini? Itu karena sangat penting dan kau tahu aku sungguh ingin bertemu denganmu.'