"Kau memilih wanita luar dari pada gadis yang memang sudah jelas silsilahnya, Efgen. Sungguh sangat disayangkan," ledek Kholid.
"Hah …." Kini sebaliknya, Efgen yang menertawakan Kholid dengan senyuman mengejek. "Kau tahu, Tuan Kholid, aku sangat beruntung mendapatkannya dan sangat bersyukur karena bisa lepas dari wanita itu!" ujar Efgen dengan tegas.
Avraam berjalan ke arah mejanya dan menepuk bahu Kholid dan membuat lelaki itu terkejut. Efgen duduk di samping Prety yang masih diam tanpa ingin mengatakan sesuatu, tangan Efgen berpindah pada tangannya dan memegangnya dengan kuat.
"Apa yang ingin sekali kau dengar, Kholid. Jangan sampai membuatnya menyesal nantinya," ujar Avraam dengan tersenyum.
"Hm …, tidak ada. Sebenarnya aku hanya ingin tahu siapa gadis asing yang kau bawa ini," balas Kholid.
"Hahahaha … rasanya keluargaku sudah menjawabnya. Bahkan aku rasa istriku sudah memberitahukan padamu status akan gadis cantik yang kami bawa ini!" seru Avraam.
