Antonio menautkan kedua alisnya yang tebal itu, memicingkan kedua matanya mengingat apa yang di katakan Senja. Sedangkan, Senja memalingkan wajahnya saat melihat suara orang berlari dan ternyata Asman yang terlihat cemas.
"Paman," ucap Senja sembari menyunggingkan senyumannya.
Untuk yang kesekian kalinya, Antonio terkejut dengan Senja. Kali ini, Antonio terkesima dengan senyuman manis dari senja dan juga suara lembut yang keluar dari mulutnya. Antonio begitu senang saat mendengar Senja memanggilnya dengan sebutan paman, tetapi Antonio salah. Sebutan itu untuk seorang pelayan di rumahnya yaitu Asman.
Asman mendekati Senja, "Nona, kau sudah sadar. Apa kau merasakan sesuatu?" Terlihat Asman begitu khawatir padanya.
"Aku tidak apa-apa." Senja menggelengkan kepalanya.
"Syukurlah," ucap Asman merasa lega.