VILLA
Di dalam Villa, Senja sudah di periksa oleh Dokter kepercayaan Langit. Terlihat jarum infus tertancap di lengannya. Senja terlihta pucat dengan wajahnya yang sangat putih bersih itu.
"Tuan, sebaiknya anda juga mengganti pakaian. Setelah itu, makanlah sesuatu!" pinta Asman seraya menaruh nampang di sampingnya.
"Aku tidak akan memaafkan diriku, Paman. Jika terjadi sesuatu dengan Senja," ucap Langit begitu lirih dan sangat terasa kesedihannya.
"Erine sudah mengatakannya bukan. Jika, Nona akan sadar setelah 30 menit atau 1 jam kemudian," balas Asman mencoba menenangkan sang Tuan.
Langit masih menatap lekat wajah Senja. Tangan kekar itu tak pernah melepas tangan Senja yang sangat dingin, menggenggam erat dan mencium tangan halus itu.
"Aku mohon, bangunlah. Aku berjanji akan menceitakan semuanya!" ucap Langit tanpa sadar berjanji pada sang adik.