"Aku bersyukur karena kau sudah membuka matamu lagi. Aku bersyukur aku bisa melihatmu lagi dan aku sangat bersyukur masih bisa mendengar suaramu," batin Prety.
Entah hubungan apa yang kini terjalin keduanya, Prety benar-benar mengikuti apa yang di mau keluarga Efgen. Menjaga dan merawat putra mereka dengan sabar dan peuh perhatian. Di sela-sela pintu yang terbuka, kedua orang tua Efgen mengintip bagaimana sang putra yang begitu manja pada Prety.
"Apa yang terjadi pada Efgen, dia seperti bukan Efgen yang selama ini bersikap tegas dan keras pada dirinya sendiri," ujar sang ayah.
"Terlihat putramu begitu nyaman dengan gadis itu, Bu."
"Apa yang sedang kau katakan, Fey! Aku rasa, Ef hanya membutuhkannya saja dan memang itu sudah menjadi tugasnya untuk menebus kesalahannya," ujar Irina menatap Feyan sang putri.
"Kita tidak bisa terus disini, urusan kantor sudah menunggu. Efgen tidak bisa menjalankan proyek ini dan siapa lagi kalau bukan aku," ucap Avraam.