Chapter 14 - XIV

Raja menemui prajurit Elleslog yang sedang di rawat sebelum pergi menuju Elleslog dengan para prajuritnya. "Siapa yang menyerang Elleslog?"

Sang prajurit berusaha duduk supaya lebih sopan saat berbicara dengan raja, namun raja menyuruhnya untuk tetap berbaring mengingat kondisinya yang masih jauh dari kata baik. "Terimakasih, tuan."

"Elleslog diserang oleh pasukan dengan penutup di wajah mereka, awalnya mereka membuat kericuhan di malam hari ketika perayaan baru saja selesai, tapi tidak lama, hanya seperti memberi peringatan akan kehadiran mereka. Beberapa prajurit sudah coba mencari, namun hasilnya nihil, mereka tidak menemukan orang yang mencurigakan. Kemudian raja Louis menyuruh prajurit untuk berhenti mencari dan mengetatkan penjagaan saja. Tapi kemudian di pagi hari mereka tiba-tiba melakukan penyerangan besar-besaran. Jumlah mereka sedikit, tapi sangat kuat." Jayden memberikan prajurit tersebut minuman, setelah bercerita dengan sangat detail dia pasti haus sekarang.

"Minumlah! Terimakasih penjelasannya, kami akan segera berangkat."

Jayden berjalan menuju halaman kerajaan, disana Tian, Jacob, dan 100 pasukan sudah bersiap untuk pergi. "Dia mengatakan kalau penyerang di Elleslog jumlahnya sedikit, namun mereka sangat kuat, fokus, dan tetap berhati-hatilah."

Mereka pergi dengan melewati hutan, hanya itu jalan terdekat menuju Elleslog. Tapi hutan tersebut dikatakan adalah hutan milik seseorang, dan tidak sembarang orang boleh melewatinya tanpa izin.

Srek srek

Dahan pada semak belukar saling bergesekan, "Semuanya berhati-hati."

Pasukan yang berada di depan mendadak berhenti, "Kenapa berhenti?" Jacob berlari ke depan untuk melihat apa yang terjadi disusul dengan Jayden dan Tian di belakangnya.

Terdapat sekelompok serigala di depan mereka. Jacob berlari lagi kebelakang, namun dibelakang juga terdapat sekelompok serigala. "Kita dikepung."

Jacob mengeluarkan pedangnya bersiap jika serigala tersebut akan melompat dan menyerangnya. Semua pasukan juga sudah bersiap.

Salah satu dari mereka maju dan berbicara, "Kalian tidak mendapat izin melewati hutan ini." Kemudian dia melompat dan menerkam Jacob. Jacob kaget dan belum sempat melawan balik, salah karena dia mengira itu hanya serigala biasa, mereka ternyata adalah penyihir yang dikutuk menjadi manusia serigala karena sebuah kesalahan, dan kini mereka di suruh untuk menjaga hutan. Dulu saat Jacob mendengar kabar burung tersebut dia tidak percaya, namun kini dia mempercayainya.

Jacob menahan pedangnya pada taring besar manusia serigala yang sedang menerkamnya, telapak tangannya sampai berdarah menggenggam pedangnya. "Akh!"

Bagaimana ini, aku tidak bisa bergerak sama sekali, bahkan untuk fokus merapalkan mantra saja sulit.

"Hu..ha..hu.ha," menahan manusia serigala ini saja ternyata dapat menguras banyak energinya. Ayo fokus, fokus, fokus, batinnya. Setelah cukup lama berpikir akhirnya dia menemukan ide, Jacob menekuk lutut dan sikunya dengan cepat. Gerakan tiba-tiba Jacob membuat manusia serigala tersebut kaget, tidak membuang waktu, Jacob dengan cepat mendorongnya menusuk tepat pada bagian jantung manusia serigala di hadapannya.

Satu mati, namun masih ada 14 lagi yang ingin balas dendam melihat temannya terbunuh. Jacob berlari ke tengah menuju Jayden dan yang lainnya berkumpul. Mata Jacob berubah, menjadi kuning, pertanda kekuatannya telah naik satu tingkat. Dia menyimpan pedangnya dan mengeluarkan sebuah tongkat.

Tanpa aba-aba, beberapa manusia serigala melompat dan dua diantaranya berhasil menerkam Jayden dan Tian. "Semua prajurit pergilah dan bantu Elleslog, jangan sampai kalian mati karena itu akan membuat kita mengingkari janji dengan Elleslog."

Namun, manusia serigala lain menjadi lebih fokus untuk menghadang para prajurit karena mendengar perintah Jayden. "Jacob! Bantu mereka kabur!"

"Baik, ayah."

Jacob menarik napasnya sembari merapalkan sebuah mantra, lalu dihentakkannya tongkat dengan kuat ke tanah. Seketika tanah bergemuruh dan akar-akar pohon keluar untuk melilit para manusia serigala. "Cepat lari! Ini tidak akan bertahan lama, ayah dan tuan Tian larilah cepat. Aku akan menghadapi mereka."

"Tapi, nak.."

"LARI, AYAH!"

Para manusia serigala memberontak terus menerus, membuat pertahanan Jacob menjadi goyah, "Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi."

"Akh!" Pertahanannya hancur, para manusia serigala sekarang mengepungnya.

Salah satu mulai menyerang dan menyakar paha Jacob, "Akh!" Dia tersungkur ke tanah. Yang lainnya mulai menyerang, mencakar, dan menggigit tubuhnya.

Jacob membuat badai pasir untuk menyerang. Badai tersebut membuat para manusia serigala sulit melihat, tanpa basa-basi lagi Jacob segera melarikan diri dan kembali menuju Endevour.