Lenora masih terus menatap Grey membiarkannya bicara tanpa menyela sedikitpun.
"Aku tidak bisa terus menerus mencintai Nona Starley. Sekarang dia dan Tuan Belgenza pasti sudah resmi pacaran. Dan mereka saling mencintai," ujar Grey masih mencoba menjelaskan maksudnya.
"Kita bukan remaja yang membutuhkan pelampiasan, Grey!"
"Aku tau... aku hanya harus keluar dari perasaanku. Sampai kapan aku harus mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain? Dan aku tak mungkin merebut hati Nona Starley. Aku sangat menyayangi dan menghormati Tuan Belgenza. Bagiku dia adalah seorang Kakak yang menjadi panutan dan kebanggaanku." Grey menarik napas dan menoleh ke arah lain dengan wajah yang gusar.
"Lenora... jika aku tidak belajar mencintaimu, maka akan sulit bagiku untuk melepaskan perasaanku. Tolong bantu aku." Pandangan Lenora mulai melembut dan ia mendekat pada Grey.
"Bagaimana jika pada akhirnya aku tak berhasil membuatmu mencintaiku?" Grey nampak sedikit mengernyitkan pipinya.