Dengan wajahnya, Delilah bisa membuat Grey memperlebar parameter kawasannya untuk jalan-jalan. Yang semula hanya di sekitar bangunan apartemen menjadi lebih jauh dari itu. Sampai Delilah melihat sebuah gereja kecil di antara beberapa bangunan. Gereja itu bahkan memiliki taman yang membuat Delilah sangat tertarik. Ia menarik tangan Grey dan meminta ijin untuk diperbolehkan masuk ke dalamnya.
"Ah... Nona, untuk apa?"
"Sebentar saja. Aku janji!" Delilah bahkan menggoyang-goyangkan lengan Grey agar mengijinkannya masuk ke dalam gereja kecil itu. Grey semakin kesulitan menolak semua permintaan Delilah.
"Kamu ikut saja masuk ke dalam." Grey menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak suka masuk ke gereja!" sahutnya cepat. Delilah tertegun dan membesarkan matanya.
"Uh, kenapa?"
"Aku hanya tidak suka... aku... atheis," ujar Grey sambil sedikit memalingkan wajahnya ke arah lain. Delilah tersenyum dan mengangguk.