"Aku pikir kamu bilang dulu agar tidak membiarkan dia menyentuhku? Kenapa sekarang kamu malah menyuruh aku untuk melakukan hal seperti itu, Oliver," ujar Delilah dengan nada kecewa dan pandangan yang kemudian menunduk. Oliver sedikit meringis dan menghela napasnya.
"Kita tidak punya pilihan Delilah. Pilihannya adalah kamu menerima undangan kencan itu atau kita harus membayar 200 ribu Euro. Dan kita tak punya uang sebanyak itu," jawab Oliver membuat Delilah semakin nelangsa. Tangan Oliver kemudian mengambil sebelah tangan Delilah dan menggenggamnya.
"Percayalah padaku. Dia sudah berjanji padaku tidak akan memperlakukanmu dengan kasar. Jika dia melanggar janjinya, kamu bisa langsung pergi. Tinggalkan saja dia!" Delilah masih terdiam dan menunduk dengan aliran airmata yang belum berhenti.
"Dengarkan aku... Aku tau dia itu bukan pria yang baik. Tapi dia lebih baik dari pada Stevano, si pencundang itu. Aku sangat membencinya." Delilah sedikit tersenyum dan makin menundukkan kepalanya.