Erikkson menghela napasnya di depan Andrew usai menelepon Shawn dan melaporkan yang sudah terjadi.
"Sudah malam, saatnya kamu tidur!" perintah Erikkson pada Andrew tanpa tersenyum.
"Tidak ... jelaskan dulu padaku. Baru aku akan pergi!" sahut Andrew bersikeras. Erikkson menghela napas kesal sambil berkacak pinggang.
"Andy, jangan membuatku kesal. Masuk ke kamarmu dan istirahatlah. Aku akan menunggu Ayahmu pulang. Dia akan tiba dalam satu atau dua jam lagi!" Andy masih mengernyitkan keningnya dan menatap Erikkson dengan pandangan tidak suka.
"Aku ingin penjelasan Uncle!" Erikkson menggelengkan kepalanya.
"Apa yang ingin kamu tahu?"
"Siapa Rohan Kanishka?"
"Dia adalah penembak ibumu!" jawab Erikkson cepat. Namun ia kemudian membuang muka dan mengusapnya dengan rasa cemas.
"Apa yang kamu sembunyikan?"