Moncong senjata Shawn masih berada tepat di depan hidung Yousef Kanishka. Sekarang giliran Shawn yang mengancam pemimpin mafia itu.
"Aku bukan anak SMA, Kanishka. Aku bisa melubangi kepalamu sekarang juga!" ancam Shawn dengan ekspresi dingin tanpa senyuman sama sekali. Padangan matanya tajam dan bisa membunuh jika saja itu adalah sebuah peluru, itu akan meluncur dan membunuh Yousef.
Di belakang, beberapa anak buah Yousef termasuk Fernando Lopez yang membuka pintu menodong Shawn dengan senjata mereka. Tapi mereka tak bisa seenaknya menembak Shawn. Ia akan lebih dulu melepaskan tembakan pada Kanishka sebelum ia ditembak.
"Turunkan senjatamu!" ujar Fernando memberikan perintah pada Shawn. Shawn bergeming dan masih berada di posisi yang sama.
"Aku bukan Pendeta. Aku bisa membunuh kapan saja!" balas Shawn bicara sambil menatap lurus pada Kanishka. Hanya terdengar deru napas Yousef dan mocong senjata Shawn yang tak pindah seincipun.