James tak membuang waktu untuk menggenggam tangan Delilah sebelum mengarahkan bibirnya pada telinga Delilah.
"Aku akan berusaha selembut mungkin. Jangan terlalu tegang, aku ingin kamu menikmati saat pertamamu, Candy," desah James di telinga Delilah. Hembusan udara yang keluar dari tarikan napas dan kalimat yang diucapkan bibir James membelai lembut daun telinga Delilah. Rasa hangat itu mengalir membuat bulu roma Delilah bangun. Napasnya mulai tercekat dan ia hanya menarik napas satu-satu. Rasanya sesak tapi bukan karena tak ada oksigen. Tapi karena adrenalin yang mulai tinggi.
Tak ada lagi teori saat ini, pikiran Delilah kosong hanya terisi oleh rasa cintanya pada James. Ia hanya akan menyerahkan dirinya dan pasrah dengan apapun yang hendak dilakukan James padanya. Gigitan kecil James sedang berjalan lembut dari balik kulit telinga lalu menjelajahi garis rahang, leher sampai akhirnya tulang selangka.