Delilah masih bernapas dengan kepala begitu pusing setelah dipukuli keras oleh Derek Brown sampai terluka. James menyeka dengan lembut pipinya dan Delilah nampak meringis kesakitan.
"Kemarilah, Sayang," bisik James lalu memeluk Delilah yang nampak sangat lemah ke dadanya.
Sementara itu, Shawn, Mars, Arjoona dan Aidan tiba belakangan dan kaget. Mereka harus menyaksikan kerusakan yang terjadi di sepanjang lorong dan di dekat mayat Bram tergeletak Nisa serta Delilah.
Aidan yang terengah lalu menyandarkan punggungnya ke dinding tak mau melihat pada mayat Bram. Arjoona berhenti sambil melihat sekeliling sedangkan Shawn adalah orang yang mendekat melewati Joona. Ia berjalan ke arah Bram lalu berjongkok dan membalikkan tubuhnya. Ia meraba nadi lalu menolehkan pandangan pada teman-temannya. Shawn kemudian menutup mata Bram sebelum berdiri kembali.
"Dia yang melindungi kami semua," ujar Nisa pada Bryan merujuk pada Bram. Bryan mengangguk lalu memeluk Nisa lagi.