Bilik pengakuan dosa itu bukan tempat mewah. Hanya sebuah kamar kecil dengan pembatas dari ornamen kayu yang unik. Wajah Alberto tak nampak jelas karena tertutup ornamen tersebut tapi sesungguhnya ia bisa membuka penutupnya. Alberto lantas menggeser pembatas sehingga James bisa langsung berhadapan dengannya.
"Jadi kamu sudah tau semuanya?" ujar Alberto menatap James dengan posisi menyamping. James sedikit memiringkan kepala dan ujung bibirnya naik.
"Siapa Daniel Belvedere?" tanya James lagi. Alberto menarik dan menghela napasnya.
"Dia adalah salah satu keponakanku, lebih tepatnya juga keponakan Gabriel. Ibunya adalah sepupu Gabriel." James menaikkan dagunya dan memejamkan mata sejenak.
"Untuk apa dia datang dan menipu Delilah?" tanya James lagi.
"Awalnya Gabriel ingin menghancurkanmu dengan menculik dan membunuh gadis itu. Karena dia tau kamu paling tidak suka jika harus dikalahkan oleh seseorang," jawab Alberto. Pandangannya lurus sementara James menatapnya dari samping.
