"Tidak Paman... tidak ada yang terjadi diantara kami," ujar Daniel mencoba tidak terdengar gugup. Ia bahkan mendehem sedikit untuk menetralisir suara yang terdengar aneh.
"Hahaha... jangan berbohong padaku, Danny. Kita punya perjanjian bukan?" ujar suara yang menghubungi Daniel tersebut. Wajah Daniel terdengar jadi sedikit cemas. Ia memang harus berhati-hati, misinya memang bukan untuk jatuh cinta pada Delilah.
"Aku tidak berbohong, Paman. Kamu tau kan, aku akan selalu menajga janjiku padamu. Aku sedang mendekati Delilah." Pria di balik telepon itu kembali tertawa dengan nada sinis.
"Aku tidak melihat itu di majalah gosip ini. Kalian malah berpegangan tangan seperti orang pacaran!"
Itu lagi... Daniel jadi jengah mendengarnya. Semua orang melarangnya untuk saling memegang tangan.
Tangan Daniel pun pindah dari menopang di lutut lalu mengusap kepala. Ia harus meyakinkan pria yang dia sebut Paman itu untuk percaya padanya.
