Pagi hari di musim dingin yang sedikit cerah. Belum ada salju yang turun tapi rasanya memang lebih enak jika bersembunyi di balik selimut. Begitu pula dengan James. Ia pulang agak larut dan masih menemukan Delilah di ruang walk in closet sendirian.
Kini seperti malam-malam sebelumnya, layaknya seorang kekasih, ia tidur sambil memeluk Delilah.
"Mmmhh!" gumam James mengeratkan lingkaran lengannya pada Delilah. Delilah jadi sedikit bangun karena gumaman dan pelukan itu. Ia membuka mata dan menoleh sedikit pada James yang masih menutup matanya.
Delilah mencoba bangun tapi tangan James bahkan tak mengijikannya untuk bahkan bangun sedikit saja. Delilah mencoba lagi untuk memindahkan tangan James tapi ia malah makin dipeluk dan kini hidung James berada di antara rahang dan pipi Delilah.
"Tuan..."
"Pagi, Sayang," gumam James tanpa membuka matanya sama sekali.
