Chereads / Hemlock : The land of werewolves / Chapter 27 - Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan nya?

Chapter 27 - Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan nya?

Arthur segera meraih tubuh mungil Cecile dalam gendongannya.

Membuat Maida yang melihatnya tercengang. Dari rumor yang beredar. Putra mahkota dikenal suka bermain-main dengan para gadis. Tapi anehnya pria itu enggan menyentuh salah satu dari mereka. Akan tetapi ia sungguh membawa gadis manusia ini dalam pelukannya?

Maida ingin bertanya kemana akan dibawa gadis itu. Hanya untuk menemukan kepulan asap hitam di udara melenyapkan mereka dari pandangannya.

Menghela nafas berat. Maida sungguh berharap tidak akan terjadi sesuatu yang berbahaya pada gadis itu.

Dan semoga putra mahkota tau tindakan terbaik apa yang harus dilakukan.

Akan tetapi ia melihat kedua telapak tangannya yang bergetar. Dan janjinya pada malam hari itu kembali terngiang di benaknya.

'Dan juga tidak akan mengotori tangan mu?'

'Ya! aku janji'

Tubuh Maida ambruk ke bumi.

Jika gadis itu mati. Bukankah ia adalah seorang pembunuh?

___

Arthur membawa gadis itu ke suatu tempat. Dimana ia memiliki kenalan yang ahli dalam medis.

Tempat itu tepat berada disebuah gua yang berada di pegunungan. Dengan teleportasi perjalanannya jauh lebih cepat mencapai tempat itu.

Didepan mulut gua. Ada dua ekor serigala penjaga. Mereka bewarna coklat dengan bola mata hitam yang besar. Melihat kedatangannya, mereka membungkuk sopan memberinya jalan.

Didalam gua Arthur berjalan melewati lorong gelap yang kosong. Menggemakan jejak langkahnya di udara yang hampa. Hanya sedikit cahaya matahari yang menembus tempat ini, melalui celah bebatuan gua yang sempit.

Jauh didepan, ada sebuah batu besar yang menghalangi langkahnya. Menekan tombol tersembunyi didekat batu itu.

Batu besar itupun bergeser memberinya jalan.

Sebuah ruangan yang luas menyambutnya.

Dengan interior perpaduan dari batu pualam dan giok. Ada meja bulat yang tergeletak ditengah ruangan. Terbuat dari kayu mahoni berkualitas.

Juga ada sebuah dipan besar yang terletak disudut ruangan yang terbuat dari batu alam yang dingin. Diatasnya terlapisi kain merah tebal. Di sanalah Arthur membaringkan Cecile.

"Ada apa kau datang kemari?"

Sebuah suara muncul dibelakangnya. Itu adalah pria bertubuh tegap. Mengenakan pakaian santai dari sutra halus bersulam emas.

Perawakan nya tenang seperti air di danau. Rambutnya bewarna putih sedikit keperakan tergerai panjang ke bahu. Warna kulitnya kuning langsat dan sedikit pucat. Mendekam lama di tempat ini membuat nya jarang terkena sinar matahari.

"Clive"

Itu adalah teman Arthur semasa sekolah khususnya. Mereka sangat dekat untuk menjadi seperti saudara kakak beradik. Terlebih lagi Clive memiliki karakter pria dewasa.

"Itu adalah gadis manusia?" Bola mata hitam Clive berbinar rumit menemukan gadis manusia yang terbaring di sana.

Dan yang mengejutkan aroma mawar dari tubuhnya adalah khas klan kecantikan mawar.

"Dia bukan dari suku Akez, kenapa kau membawanya kemari?"

"Kau dapat menemukan aroma mawar dari tubuhnya?" Tidak menjawab, Arthur berbalik bertanya.

Dengan tampang penuh pertanyaan, Clive mengangguk kan kepalanya.

"Salah satu dari bangsa kita melakukan pertukaran dengan gadis ini" Jelas Arthur.

"Klan mawar?" Ada nada terkejut dari pertanyaan nya. Mata hitam Clive membulat lebih lebar dengan rasa tak percaya.

Arthur menganggukkan kepalanya membenarkan. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa gadis serigala itu melenyapkan keistimewaan yang ia punya. Padahal tidak semua memiliki keberuntungan seperti itu.

"Bagaimana mungkin itu terjadi? mungkin itu masih dapat diterima seandainya gadis itu adalah Sibolv* tapi ia hanyalah manusia biasa? Tubuhnya tidak akan cukup kuat menerimanya"

"Karena itulah aku membawanya kemari. Tolong bantu gadis itu" Pinta Arthur. Wajahnya yang tampan tidak dapat menutupi keresahan nya.

Jarang sekali Clive melihat sisi ini dari seorang Arthur. Seberapa istimewanya gadis manusia ini untuk Arthur?

Clive mendekati dipan batu yang sengaja di letakkan di sana untuk praktik medis nya. Hanya saja praktik nya tutup hari ini. Tapi siapa yang tau ia akan kedatangan teman lamanya dan membutuhkan praktis medisnya?

Meraih pergelangan tangan Cecile. Clive merasakan denyut nadi gadis itu sangat lemah. Kulit putihnya pun terlihat pucat nyaris hampir seperti tanpa darah. Sepasang alisnya tertaut. Sorot matanya tenggelam jauh mencoba mendiagnosa.

"Ini buruk!"Komentar Clive tanpa merubah ekspresi tenangnya. Meletakkan pergelangan tangan Cecile. Ia menoleh pada Arthur yang masih di rundung kecemasan.

"Darahnya menolak keberadaan aliran kekuatan dari klan mawar. Mengakibatkan kekuatan itu perlahan memakan sel darahnya. Seharusnya kekuatan itu menyatu dengan sel darahnya bukan memakannya. Hanya karena itu darah manusia itu tidak bekerja. Jika ini terus terjadi, mungkin gadis itu bisa mati karena kehabisan darah"

Setelah mendengar penjelasan itu. Tatapan Arthur yang bercampur panik dan resah semakin rumit. Iris birunya menoleh pada wajah tirus Cecile yang beberapa hari lalu masih bersinar.

Memainkan bermacam ekspresi yang sedikit menghibur nya. Dengan rona merahnya, yang selalu membuat nya tergoda untuk mengusiknya. Dan sikap keras bercampur lembut, yang membuat nya terkesan.

Arthur memutuskan untuk tidak bertemu lagi dengannya. Tapi siapa yang mampu menebak alur takdir, yang kesekian kalinya mempertemukan mereka.

Dan gadis cantik dengan wajah merona seperti mawar. Saat ini terbaring tak sadarkan diri dengan wajah pucat nyaris seperti mayat.

"Apakah tidak ada cara untuk menyelamatkan nya?

Itu sangat disayangkan. Untuk gadis muda yang baru saja berkembang harus berakhir tragis seperti itu.

"Aku tidak pernah menemukan situasi seperti ini dalam banyak kasus yang ku pelajari. Kekuatan ku tidak akan berkerja. Karena itu hanya efektif untuk mengobati luka luar dan beberapa penyakit dalam. Ini bukan luka dan penyakit, aku sama sekali tidak tahu harus berbuat apa"

Karena memang itu adanya. Clive memang terlahir dengan anugerah kekuatan mengobati. Tapi itu terbatas pada beberapa penyakit dalam dan luka.

"Ku mohon coba pikirkan sesuatu untuk menyelamatkan nya" Desak Arthur. Sepasang alisnya terjalin menekan. Dengan tatapan dari iris birunya yang mendesak. Gestur tubuhnya tidak dapat menyangkal betapa ia mengkhawatirkan gadis itu.

Clive semakin yakin kalau gadis manusia yang terbaring disana menduduki hak istimewa di hati Arthur.

Sejauh ini, Clive tidak pernah menemukan Arthur bersikap serius dengan seorang gadis. Terlebih sampai sangat memperhatikan mereka. Mungkin gadis inilah yang pertama.

"Beri aku waktu untuk berpikir" Kata Clive tanpa terbawa arus kepanikan dari Arthur.

Melihat sikap Clive yang masih tenang dan sedikit santai. Arthur merasa sedikit tak suka. Dan tak sanggup menanan ketidaksabarannya ia pun mendesak.

"Cepatlah berpikir! Hidupnya di pertaruhkan saat ini"

Clive mengerti situasi Arthur. Tapi ia tidak suka ketidaksabarannya. Dalam memikirkan sesuatu tentu ia tidak bisa tergesa-gesa. Apa lagi saat ini nyawa seseorang di pertaruhkan.

Menolak untuk merespon. Clive memilih diam dan terus berpikir.

Sementara Arthur mendatangi gadis itu dan menggenggam tangannya yang dingin. Iris birunya tersisip sedikit kesedihan. Merenungi wajah cantik yang tampak sangat tidak berdaya.

Perasaannya rumit dan sedikit kacau. Arthur sama sekali tidak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya.

Ini perasaan sesak seakan setengah dari jiwa mu baru saja hampir terenggut. Perasaan apa ini?

___

*Sibolv: Seseorang dengan darah manusia biasa yang bercampur dengan manusia serigala lewat garis keturunan. (Istilah ini sengaja saya buat untuk melengkapi alur fantasi dalam cerita ini).