Chereads / CaRayhan / Chapter 2 - Prologue

Chapter 2 - Prologue

Tidak disangka dua anak kecil yang dulu masih duduk di bangku SD kini  akan memasuki bangku SMA.

Caramello Caysie atau biasa dipanggil Caramel atau Amel ini adalah gadis yang sangat imut dan lucu. Sama seperti namanya dia suka segala sesuatu yang berbau Caramel dan tidak lupa juga dengan keju, dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan darinya. Oh iya, ada satu lagi yang tidak terpisahkan darinya, yaitu Rayhan. Saat SD, semenjak dia mengenal Rayhan dia tidak pernah mau pisah bahkan dia selalu meminta agar sekelas dengan Rayhan. Kemanapun Rayhan pergi dia akan selalu ikut. Caramel itu seperti bayangan Rayhan kemanapun ia pergi Caramel akan selalu berada di dekatnya. Caramel juga memiliki nama panggilan khusus untuk Rayhan yaitu Ihan, tidak ada yang memanggil Rayhan dengan nama itu hanya Caramel saja. Caramel sangatlah ramah dan baik pada semua orang, dia terlahir dari keluarga yang sederhana dan sangat harmonis. Ayahnya adalah seorang supir pribadi dan ibunya hanya seorang penjual warung makan dan catering. Sejak kecil Caramel sudah suka memasak karena dia ingin menjadi seperti ibunya yang hebat dan pintar memasak makanan yang sangat enak. Selain memasak Caramel juga suka menulis puisi, dia suka melakukan hal itu semenjak ia sadar ia menyukai teman dekatnya, yaitu Rayhan. Ia menyadari hal itu semenjak akan memasuki bangku SMP, saat liburan panjang menjelang masuk SMP Rahyan tidak ada di dekatnya seperti menghilang tanpa kabar dan hal itu sukses membuat Caramel merasa sedih dan sering menangis. Dia sempat mengira bahwa Rayhan akan meninggalkannya untuk selamanya. Hal itu sangat ditakutkan oleh Caramel dan sejak saat itulah Caramel sadar bahwa ia mencintai Rayhan, ketika rasa kehilangan yang besar selalu menghantuinya dan juga rasa takut jika tidak berada di dekat Rayhan. Mungkin perasaan itu sudah ada sejak lama namun Caramel baru menyadarinya.

Rayhan atau biasa dipanggil Ray adalah seorang cowok yang sangat pintar dan tidak banyak bicara serta tidak suka bergaul. Dia tidak suka menonjolkan diri dimanapun itu baik karena kepintarannya ataupun ketampanan yang ia miliki namun ia tidak pernah sombong, justru ia sangat rendah hati. Satu-satunya orang yang ia biarkan berteman dan masuk ke kehidupannya hanya Caramel. Gadis kecil yang dulu selalu berusaha untuk bisa berteman dengannya saat dia banyak diam dan diejek oleh temannya di sekolah, hanya Caramel yang membelanya dan mengajaknya bermain. Sampai saat ini Rayhan hanya mau banyak bicara panjang pada Caramel. Semua orang memanggilnya Ray kecuali Caramel yang memberinya panggilan khusus. Rayhan terlahir dari keluarga yang berada, ayahnya adalah seorang Jendral dan juga pengusaha namun ayahnya meninggal ketika ia masih duduk di bangku SD dan saat itu Caramel selalu rajin menghiburnya tanpa henti. Sedangkan ibunya adalah seorang pemilik butik terkenal yang jarang punya waktu untuknya. Dari kecil Rayhan hanya dekat dengan ayahnya karena ayahnya sangat baik dan suka meluangkan waktu untuk bermain dengannya. Semenjak kematian ayahnya Rayhan menjadi semakin pendiam, dia hanya akan banyak bicara pada Caramel. Rayhan sangat menyukai dunia sains dan hitung-hitungan. Dia bisa bermain gitar dan memiliki suara yang sangat merdu namun tidak pernah ia tunjukkan pada siapapun termasuk Caramel.

Sejak SD Caramel yang suka sekali memasak berkata pada ibunya. "Bu, Amel mau bawa bekal 2 ya, satu buat Amel dan satu lagi buat ihan"

"Yaudah nak bawa aja, barangkali Rayhan suka sama masakan kamu" balas ibu Caramel dengan lembut.

"Makasih Ibu, love you" dan sejak saat itulah Caramel sering membawakan bekal untuk Rayhan.

Suatu ketika Caramel bertanya pada Rayhan "Ihan kenapa sih kamu gak pernah manggil nama aku? paling kamu panggil ' eh, oi, woi, lo' kenapa kamu gak kasih aku nama khusus kayak aku ngasih nama kamu"

"Gpp, males aja gue manggil nama lo" balas Rayhan singkat.

"Kok manggil nama doang malas?, kan gak capek  cuma ngomong"

"Malas aja"

Rayhan dan Caramel adalah tetangga, kamar mereka sama-sama berada di lantai dua dan saling berhadapan. Dulu sewaktu kecil Caramel selalu suka memandangi Rayhan lewat jendela. Sampai suatu hari ia berkata "Ihan, kamu kalo lagi belajar jendela jangan ditutup biar aku bisa ngelihat kamu dan termotivasi untuk belajar juga" dan hal itu dipenuhi oleh Rayhan.

Sewaktu SD Rayhan dan Caramel selalu berangkat dan pulang sekolah bersama dengan berjalan kaki karena sekolah mereka memang tidak terlalu jauh dari komplek perumahan mereka.

Ibu Rayhan selalu menyuruh agar Rayhan berangkat dengan menggunakan mobil dan diantar oleh supir, namun Rayhan menolak dengan alasan ingin berangkat bersama Caramel.

Dan semenjak SMP mereka berdua berangkat menggunakan angkot karena sekolah mereka lumayan jauh. Rayhan yang latar belakangnya adalah anak orang tidak malu berangkat menggunakan angkot, namun bagi Caramel berangkat menggunakan angkot memang pas untuknya yang hanya orang sederhana dan senang asalkan ia selalu berada di dekat Rayhan.

Suatu malam sebelum kelulusan SMP Caramel berada di kamar Rayhan untuk menonton film favorit mereka, yaitu ' The Simpsons', dan Caramel membawakan nasi goreng buatannya untuk Rayhan.

"Ihan, gimana masakan aku makin enak kan?" tanya Caramel sambil memperhatikan Rayhan yang mulai menyantap nasi goreng buatannya.

"Hmm, biasa aja" jawab Rayhan

"Ihh, bilang iya kek biar aku seneng"

"Y"

"Ihh ihan nyebelin"

'Iya, masakan lo makin enak dan itu jadi favorit gue' namun kata-kata itu hanya terucap di hati Rayhan. Lalu Rayhan hanya diam sambil terus memakan nasi goreng dan menonton.

Caramel sangat terlihat kesal, namun ia tidak mampu marah lama-lama pada Rayhan.

"Hmm, ihan kamu jadi ambil jurusan IPA di SMA Andromeda?" tanya Caramel

"Jadi"

"Ihan nanti kalo udah masuk SMA jangan deket-deket sama cewek lain ya, pasti cewek disana lebih cantik-cantik. Ihan gak boleh deket sama yang lain, ihan harus sama aku aja"

"Iya" singkat Rayhan.

"Ihan, nanti pas masuk SMA aku mau sekelas lagi sama kamu. Aku juga mau ambil jurusan IPA" ucap Caramel

"Ngapain sih lo ikutin gue mulu dari SD, emang lo gak punya pilihan sendiri. Emang kalo lo mau ikut masuk IPA otak lo nyampe?" balas Rayhan

"Kan ada Ihan yang nanti ajarin aku" kata Caramel tetap keras kepala ingin ikut Rayhan

"Yaudah terserah lo" jawab Rayan mengalah.

Caramel diam, sedang memikirkan sesuatu. 'kata ibu aku mending masuk jurusan Bahasa karena aku suka bikin puisi, tapi kalo aku masuk kelas bahasa otomatis aku pasti terpisah sama Ihan. Ah, aku masuk IPA aja deh, gak may jauh-jauh dari ihan biar gak dideketin cewek lain juga. Demi dekat ihan pindah planet pun aku rela'

°°°

Hai Hai, akhirnya.....

Gimana baca prolognya? Tertarik gak? Harus tertarik dong karena habis ini ceritanya bakal seru banget.

Jangan lupa votmentnya ya kawan-kawan, jangan jadi siders.

Big Love for you all ❤️ from me and CaRayhan 🤗

#Salam Cinta dari Author

Giri2reBangun