Semua menuggu kang Rio bicara.
"Orang tersebut sangat spesial di hati Aluna. Bahkan sampai sekarang, percaya kata Rio.."
"Sudahlah Ri, katakan saja siapa. Jangan bicara yang tidak-tidak" mama kembali menyela, seperti takut jika anaknya yang lain akan marah atau cemburu. Bang Zaedan masih sama, diam tanpa bicara dan ikut menyimak kang Rio.
"Rio tidak mengada-ada mah, kalau tidak percaya tanya saja langsung dengan orangnya. Lun, laki-laki itu masih istimewa kan di hatimu?" kang Rio menoleh, melihatku
Aku mengangguk pelan. Sambil melihat bagaimana reaksi orang-orang yang menatapku. Seketika wajah tak percaya terlihat di wajah mama Melinda dan Ambu. Sedangkan kakek dan Abah hanya diam.
"Tuh kan, mama tidak percaya sih. Sejak kapan Rio bohong sama mama"
"Tapi..." mama sulit untuk bicara