Acara masih berlangsung, mama sibuk mengenalkan aku dengan beberapa teman sosialitanya. Tak lupa, mama selalu membanggakan aku. Dia terus mengatakan jika aku adalah menantu idaman. Di balik kemeriahan ini, aku masih menyimpan rasa khawatir. Kepikiran tentang nasib mbak Kayla dan Haikal. Aku sudah berbicara dengan bang Zaedan sebelum acara dimulai. Awalnya dia tidak mau dan tetap bersikeras pada pendiriannya. Namun setelah aku terus-terusan membujuk. Akhirnya ia luluh dan menyetujui meski sedikit terpaksa.
Rencananya semua akan dimulai setelah acara selesai. Tepatnya setelah makan malam nanti. Aku sesekali mencari keberadaan mbak Kayla dan Haikal. Aku sedih melihat mereka. Mbak Kayla lebih banyak diam sambil menyuapi Haikal makanan ringan. Sedangkan kang Rio terpaksa pergi. Dia harus mengikuti semua kemauan mama. Yaitu ikut dengannya dan berkenalan dengan beberapa gadis, anak teman mama.