Zaedan menatap tajam ke arah Aryo dan beberapa temannya itu. Matanya memerah dengan nafas naik turun. Semua orang merasa seperti berada satu ruangan dengan seekor Singa. Semua terdiam dan berdoa dalam hati. Berharap tidak menjadi amukan bahkan objek kemarahan Zaedan. Meski ada yang tidak bersalah, tapi tidak ada yang bisa menjamin keselamatan semua orang.
"Katakan apa salah istriku sampai kalian tega berbuat seperti itu padanya?" tanya Zaedan, suaranya sangat dingin, membuat suasana makin mencekam, "KATAKAN...!" Zaedan berteriak membuat suaranya memenuhi ruangan. Bahkan orang yang berada di luar masih samar-samar mendengar suara orang. Padahal ruangan tersebut kedap suara. Bisa dibayangkan sebesar apa suara teriakan Zaedan.
"Katakan...!" Zaedan berjalan dan meraih kerah kemeja Aryo, tanpa menunggu Aryo yang ingin bicara, Zaedan langsung melayang tinju ke wajahnya. Darah segar mencucur lewat lubang hidung Aryo. Semua orang semakin ketakutan, terutama para wanita.
"Sudah bos..."