Rio terkejut mendengar semua yang baru saja disampaikan oleh Zaedan melalui telepon. Dia kembali teringat dengan sahabatnya, Alvan. Meski Alvan lebih dekat dengan Zaedan dibanding dirinya, tapi Rio juga sering menghabiskan waktu berdua dengan sahabatnya itu.
Rio memang selalu mendengar Alvan yang bercerita tentang gadis ia sukai. Gadis yang selalu ia lindungi ketika masih remaja. Bisa dibilang gadis itu cinta pertamanya. Tapi Alvan tak yakin. Dia dan sang gadis hanya sering bermain berdua. Usia mereka lumayan jauh, 8 Tahun. Tapi entah mengapa Alvan tak malu untuk berteman dengannya.
Alvan juga sering bercerita dengan Rio. Dia (Alvan) ingin sekali menyatakan perasaannya, tapi Alvan takut. Dia takut mendapat kenyataan pahit. Dia tak mau mendengar jika gadis tersebut ternyata tidak pernah suka atau sudah tak lagi mau dengannya.