Aku terdiam, menikmati angin dalam keheningan. Jujur hati ini masih sakit, sedih. Kang Alvan, ternyata dia berada di dekatku. Namun sayang aku tak merasakannya selama ini. Tak bisa dipungkiri, perasaanku terhadapnya masih sama. Tak berkurang sedikit pun, tapi yang aku sadari saat ini yaitu ada perbedaan antara perasanku terhadapnya dan perasaanku terhadap bang Zaedan.
Aku ingat, dulu aku memiliki perasaan kagum pada dia yang selalu melindungiku. Sekarang aku baru mengetahui, perasaan itu hanya sebatas kagum. Berbeda ketika aku berada di dekat bang Zaedan, hati ini selalu tak karuan. Kerja jantung menggebu-gebu. Mungkin itu adalah tanda, bahwa aku punya rasa lebih.
Namun entah mengapa kesedihan masih ada dalam diriku. Hati ini sakit. Aku belum bisa membalas kebaikan kang Alvan. Ku harap Allah SWT memberikan tempat terbaik untuknya.