Tatik menuruni kereta. Menjinjing tas besar dan menyusuri jalan di trotoar. Dia menengok ke kanan dan ke kiri. Saat di rasa jalanan lenggang, dengan cepat langkah kakinya berjalan ke depan. Menyeberangi jalan raya.
"Kang, ke jalan Sutomo berapa?"
"50 ribu Bu"
"Mahal amat..."
"Ya memang segitu harganya sekarang"
"Ya sudahlah, ke jalan Sutomo ya"
Sang ojek mengangguk, dia mempersilakan Tatik untuk naik dan menjalankan motornya. Sudah lama Tatik tak melihat pemandangan kota Bandung. Sejak ditinggal orang tuanya, dia tak kuat untuk berkunjung kembali. Bukan apa-apa, hanya saja setiap melihat rumah peninggalan orang tuanya. Kenangan masa lalu terus berputar, semakin membuat hatinya sakit karena kehilangan.
Kini Tatik kembali lagi, rasa sedihnya dua kali lipat. Sedih karena pasti kembali mengingat kenangan orang tuanya, dan sedih karena baru saja ditinggal pergi oleh anak semata wayang. Tatik hanya sendirian, suaminya ingin menemani tapi dia menolak.