Aluna menelan ludah. Suaminya telah melucuti satu persatu kain yang melekat di tubuhnya. Zaedan telanjang, polos tak tertutupi apa pun. Dada bidangnya sangat lebar dan terlihat kokoh. Otot-otot terpahat sempurna. Perutnya bagai roti sobek yang baru keluar dari panggangan. Cokelat dan menggoda.
Aluna malu saat matanya melihat bagian itu. Ada getar di hatinya saat mengetahui bahwa si Jago sangat menakutkan jika bangun. Dia panjang, lebar, dan berurat, Aluna sempat berkata dalam hati, 'Pantas saja aku mengalami sakit yang luar biasa kala itu'.
Semua terlihat serasi. Paras tampan dengan tubuh sempurna dan 'Itu' yang wow. Wanita mana yang tak bisa dibuat mabuk kepayang jika sudah begini.
"Sudah siap?" Zaedan memegang kedua bahu istrinya. Memandang wajah cantik itu dengan penuh nafsu. Matanya sudah berkabut, gejolak di tubuh sungguh luar biasa. Ditambah istrinya justru memancing dengan mengajaknya berhubungan.