Beberapa tartlet sudah tersedia di atas meja makan. Ku lirik lantai dua rumah ini. Empat orang di ruang kerja belum keluar sama sekali. Apa yang mereka diskusikan?. Dari sebelum tartlet ini jadi hingga sudah siap disantap.
"Mungkin masih ada yang dibicarakan nona" kata Bu Cici, seperti dia tahu apa yang ada dalam pikiranku
"Iya Bu" aku mengangguk, "Tapi ini sudah waktu makan malam Bu"
"Apa sebaiknya kita tanyakan dulu ya?" tanyaku setelah tak ada respons dari Bu Cici.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dilanjutkan dengan beberapa suara orang yang berdiskusi santai. Aku dan Bu Cici bersamaan memandang ke arah sumber suara.
Empat orang berjalan menuruni tangga. Wajah mereka tegas, meski di antara mereka ada yang terlibat pembicaraan santai. Namun wajah yang mereka tunjukkan terlihat serius. Bang Zaedan lebih dulu, memimpin.