Empat orang dewasa sudah duduk melingkar. Di depan mereka ada meja kecil dengan 4 cangkir yang berisi kopi. Uap masih mengepul dari mulut cangkir, pertanda kopi masih dalam keadaan panas.
Mereka masih saling pandang. Terkecuali pria dengan pakaian rumahan. Dia hanya menatap kosong dengan ekspresi biasanya. Datar.
"Kami ingin membicarakan suatu hal"
"Apa itu?" tanya Rio
"Jadi begini tuan. Saya sedang membahas terkait dana yang masuk ke rekening bos Zaedan. Dana yang menjadi bahan para dewan direksi untuk melayangkan tuduhan terkait adanya korupsi yang dilakukan bos Zaedan"
"Apa hasil penyelidikanmu?" kini Zaedan yang bertanya
"Dana tersebut berasal dari rekening atas nama Afandi. Pria itu merupakan adik ipar dari Bramantyo"
Mata hazel milik Zaedan menyipit, "Jangan bilang Bramantyo.."
"Tepat sekali bos" Roby mengangguk, mengamini dugaan bosnya. "Dia salah satu dewan direksi FaMel Travel"