Kehangatan di meja makan sangat terasa. Terutama bagi dia yang tidak pernah merasakannya. Pria bermata hazel merasa ini terasa asing. Namun, meski begitu ia sangat menikmati.
"Ayo ditambah lagi nak Roby" Bu Ros menyodorkan wadah berisi nasi ke arah Roby.
Pria itu tersenyum, "Terima kasih Ambu" tanpa malu Roby menyendok nasi dan meletakkannya di atas piring di hadapannya.
Zaedan sesekali menatap asistennya itu. Meski ia menikmati kehangatan yang tercipta di atas meja makan. Tapi masih ada yang mengganggu. Zaedan malu melihat tingkah Roby yang seperti itu, macam tak pernah makan puluhan tahun saja.
Sayangnya Roby tak memedulikan tatapan bosnya kali ini. Dan itu membuat darah Zaedan naik, jika diturutkan bisa jadi pria tampan itu mengalami hipertensi. Penyakit Roby kembali kumat. Penyakit menyebalkannya.
