Baru saja mata ini ingin terlelap tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Spontan bola mataku membuka dengan lebar, ku genggam erat selimut yang menutupi sebagian tubuh ini. Jantungku berdetak kencang, siapa yang berada di luar sana?.
"Abah..., Ambu..?"
Tidak ada jawaban, aku semakin gelisah. Perlahan kakiku turun dari kasur dan mulai mendekati pintu.
"Siapa di luar?" tanyaku dengan sedikit berteriak
"Akang Lun.."
Alisku mengerut, suaranya terdengar tidak asing di telinga. Ku sentuh knop pintu dan perlahan pintu terbuka.
"Astagfirullah" aku kaget melihat siapa di hadapanku sekarang, pantas saja suara tersebut tidak asing di telinga.
"Ka...ng Zaedan" aku mencoba membenarkan penglihatan, apa aku sedang berhalusinasi?. Apa ini hanya ilusi?.
"Iya.." dia tersenyum cerah ke arahku,
"Boleh akang masuk?"
"Eh silakan kang" aku bergeser sedikit dan tubuh tegap itu pun melangkah masuk