"Pelan-pelan tuan.." Galih baru selesai membantu Zaedan dari kamar mandi
"Terima kasih..." ucap Zaedan setelah ia sudah duduk di atas kasur
"Sama-sama tuan, sebaiknya dipasang selang saja tuan agar lebih mudah jika tuan ingin buang air" Galih memberikan saran dengan nada bicara agak hati-hati.
Zaedan tak menanggapi perkataan Galih barusan, dia hanya diam dengan ekspresi datar seperti biasa.
Galih melirik sedikit wajah pria yang tengah duduk, tak bisa ditebak. "Em..., maaf tuan jika saya lancang" mencoba meminta maaf ketika melihat Zaedan tak memberikan reaksi positif, "Kalau begitu saya undur diri dulu tuan" Galih membalikkan tubuhnya dan berjalan tenang menuju pintu keluar.
"Tunggu..." tinggal dua langkah lagi bagi Galih mencapai daun pintu, suara Zaedan terdengar kembali.
"Iya tuan" terpaksa Galih berbalik dan menatap Zaedan
"Kemari.."
Galih berjalan dengan tenang sambil bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh tuan muda di depannya.