Tubuh Mentari semakin bergetar, ia meringkuk di atas sofa sambil menahan agar suara tangisnya tidak keluar. Lelaki di depannya saat ini sudah merampas ciuman pertamanya, ingin sekali Mentari berteriak keras, tapi ia tak punya nyali sebesar itu.
"Besok-besok jika aku bertanya dijawab dengan cepat!" tanpa rasa bersalah Roby duduk di samping Mentari yang masih ketakutan. "Ini cepat makan, kau kurus sekali" Roby menyodorkan piring yang berisi steak daging.
"Jangan membuatku bertindak semakin kasar ya!" Roby kembali berteriak
Mentari mencoba untuk duduk lebih tenang, dia takut Roby akan melakukan hal gila lainnya. Pikir Mentari tidak apa-apalah ciuman pertamanya diambil pria di sampingnya, yang penting cukup itu saja, tidak ada yang lain lagi. Akhirnya gadis berusia 19 tahun itu melihat isi piring yang di sodorkan oleh Roby.
"Kenapa?" tanya Roby ketika melihat Mentari diam dengan raut wajah bingung