"Ma.., ma.."
Nafas naik turun, tenggorokan tercekat hingga tak mampu mengeluarkan kata.
"Maaf.."
Air mata kembali meluncur, terasa hangat di permukaan kulit. "Maafkan akang Aluna" akhirnya apa yang ingin diucapkan keluar juga.
Dinginnya AC menusuk hingga ke tulang. Suasana malam sangat sepi, sesepi hati Zaedan saat ini.
"Semoga kamu baik-baik saja Al" ucap Zaedan dalam hati. Mata kembali terpejam, tapi bayangan wajah cantik milik istri tidak bisa hilang. Rasanya Zaedan benar-benar mengalami rindu yang teramat dalam.
Zaedan bertanya kapan semua akan berakhir, kapan ia bisa kembali bersama dengan sang istri. Dan apa semua yang ia harapkan bisa terwujud?".
Setelah berusaha keras menutup mata, akhirnya Zaedan terlelap juga. Entah sejak kapan dunianya berganti menjadi dunia mimpi.
***
"Aah..." ini sudah kali berapa suara desahan meluncur dengan bebasnya dari mulut Kayla