Rio sangat terkejut ketika mendengar Zaedan kembali mendapat serangan. Mengapa situasi semakin tak terkendali?, terlebih ini yang kedua kalinya nyawa Zaedan terancam. Rio yakin jika mereka sudah berani sampai di tahap ini, itu artinya mereka memang ingin mengincar nyawa sang adik.
Dia segera pergi, sebenarnya tidak rela untuk meninggalkan dua orang yang sangat ia cintai. Rio merasa waktu kebersamaan antara dirinya dengan sang putra akhir-akhir ini berkurang. Tapi mau bagaimana lagi, saat ini situasi tidak mendukung untuk bersenang-senang. Biarlah putranya saat ini lebih banyak menghabiskan waktu bersama ibunya.
Hari masih gelap, fajar belum menyingsing dan sinar matahari masih bersembunyi. Masih menunggu beberapa jam lagi untuk sang surya muncul. Rio menatap dalam dua wajah yang tengah tertidur, ekspresi mereka sangat polos.