Mata Louis sedikit terkejut ketika ia melihat wajah yang ditunjukkan oleh Roby dari dalam layar laptop. Itu adalah Fadhil Akbara, putra pewaris dari keluarga Akbara.
"Jadi kau asistennya?, kukira masih si Alvan"
"Alvan sudah tidak bisa menjadi asistennya lagi"
Louis mengangguk, dia pikir mungkin karena Alvan tidak lagi mampu untuk mendampingi Zaedan.
"Apa yang ingin kau tanyakan?"
"Apa Anda dekat dengan bos saya di masa lalu?"
"Tidak juga tapi kami sering dapat kelompok atau proyek bersama"
"Maksudnya?"
"Ya dulu di jurusanku sering ada proyek, semacam melatih para mahasiswa sebelum benar-benar menggeluti dunia bisnis"
"Apa yang ingin kau ketahui dariku mengenai bosmu itu?"
"Kau pernah tahu dengan siapa saja bosku memiliki masalah, atau mungkin dia pernah punya masalah denganmu?"
"Aku memiliki kesibukan selama kuliah, jadi aku tidak punya waktu untuk mencari tahu gosip tentang Fadhil Akbara" Louis menjelaskan dengan tenang
