Zaedan tidak bisa mempercayai apa yang baru saja ia dengar dari Roby. Siapa yang berani melakukan itu semua, sebelumnya tidak ada yang berani bahkan sekedar untuk bersinggungan dengan keluarga Akbara. Dan sekarang?, jelas-jelas nyawanya hampir saja melayang.
"Benar bos, untungnya saat polisi melakukan olah TKP saya sudah mengutus dua orang yang saya percayai. Mereka berhasil mendapatkan barang bukti yang ingin dihilangkan, dan sekarang barang-barang tersebut ada di kita"
"Lalu?"
"Berdasarkan penyelidikan dan hasil lacak terhadap semua barang, pisau dan peluru yang digunakan untuk mencelaki bos didesain khusus dan tidak pernah beredar di Indonesia"
Zaedan semakin tidak mengerti "Lalu semua barang itu berasal dari mana?"
"Setelah dilakukan penyelidikan bersama tim IT yang saya bentuk, pisau dengan desain yang sama pernah ditemukan dalam kasus pembunuhan seorang aktivis kemanusiaan di Hongkong, tapi saat itu pelaku tidak berhasil ditemukan"