Rio dan Roby sudah berada di depan kamar tempat Zaedan dirawat, kamar ICU yang belum bisa dikunjungi siapa pun. Dokter menyarankan agar Zaedan diberi kesempatan untuk istirahat penuh tanpa gangguan. Setidaknya satu sampai dua hari, maka dari itu kedua pria muda hanya memandang dari kaca pintu.
"Tuan ingin ikut menyelidiki kasus ini?" di perjalanan Roby mendengar jika lelaki yang ada di sampingnya ingin ikut andil secara intensif dalam menemukan pelaku kejahatan.
Zaedan sudah dipastikan mendapat serangan, bukan hanya sekedar kecelakaan. Apa lagi kecelakaan yang dialami merupakan hasil rencana seseorang.
"Iya aku ingin segera menemukan siapa dalang dari semua ini" baru kali ini Roby mendengar suara dengan nada dingin dan wajah datar milik Rio, biasanya lelaki itu lebih menunjukkan ekspresi biasa saja, atau yang paling menakutkan ekspresi marah. Tapi sekarang, Roby baru menyadari semua lelaki di keluarga Akbara memang punya sisi menakutkan tersendiri.