Mata kembali melirik ke satu titik, telepon berada tak jauh dari jangkauan. Bimbang, gelisah, bingung.., semua menyatu menjadi satu dan membuat kegalauan. Mata beberapa kali terpejam, mencoba untuk larut dalam mimpi, pergi meninggalkan kegundahan hati yang sejak tadi menyelimuti.
Tubuh bergerak ke sana kemari, menghadap ke kanan dan ke kiri.
"Aw...!" teriakan lolos begitu saja dari dalam mulut saat tubuh tak sengaja tidur dalam kondisi terlentang.
Aluna buru-buru bangun dan meraba pelan bagian luka, "Ah syukurlah" ucapnya ketika merasa bagian tersebut tak kenapa-kenapa.
Mata kembali melirik ke arah ponsel, seperti ada magnet yang menariknya untuk melirik ke arah benda pipih itu. Aluna menggigit bibir dan memainkan dua jari telunjuk.
Setelah lelah dengan hati dan pikiran, akhirnya tangan meraih ponsel lalu mencari sesuatu di sana.
Tut....tut....tut.....
Ah, ternyata gadis itu sedang membuat panggilan telepon.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kang"