"Kau..." Rio menunjuk Zaedan dengan menatap sengit, "Sudah kubilang jauhkan penilaian burukmu terhadap mama" ucapnya membentak
"Kau pikir aku menilai seperti apa bodoh" Zaedan juga tidak kalah membentak
"Lalu yang kau maksud penipu apa?"
"Aku meratapi kebodohanku sendiri, dasar bodoh" Zaedan menatap kesal Rio
"Siapa ayahku?" Zaedan melanjutkan ucapannya
Rio mengalihkan pandangan menatap ke sisi jalan. Zaedan sempat mengikuti arah pandangannya, tapi lelaki kembali menatap ke depan.
"Ada apa?"
"Tidak apa-apa?"
"Lalu..?" Zaedan menahan geram, "Ah.. siapa ayahku!"
"Aku tak tahu"
"Hah..." terperangah, "Jawaban macam apa itu!" suara gebrakan meja mengalihkan perhatian beberapa orang yang tengah asyik bercengkerama dengan meminum mereka masing-masing.
"Tolong jangan bertingkah konyol, aku harus segera pergi. Masih banyak urusan yang harus aku selesaikan dengan segera"
Rio kembali menoleh, menatap ke arah lelaki yang berteriak padanya.