Setelah menimbang-nimbang, akhirnya Aluna dengan pasrah mengangguk. Zaedan rasanya ingin bersuka ria, tapi ia tahan dan simpan dalam hati saja.
Hari sudah larut malam, jam menunjukkan pukul sembilan malam. Semua penghuni rumah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing. Begitu pula dengan Aluna dan Zaedan, Aluna berjalan terlebih dahulu sedangkan Zaedan mengikuti dari belakang. Sungguh seperti seorang suami yang takut istri.
"Mau ngapain?" Zaedan bertanya dengan heran saat melihat Aluna mengambil tikar dan membentangkannya di lantai.
"Akang tidur di kasur saja biar saya di bawah" jawab Aluna sambil menunjuk ke arah tikar
Zaedan terkejut, baru saja ia ingin melancarkan rencananya tapi Aluna sudah melakukan sebuah tindakan yang agak sukar jika Zaedan menentang. Jika ia ribut dengan Aluna, bisa-bisa tidur di depan TV lagi dia seperti malam-malam sebelumnya.