"Bagaimana bisa lho menerima tawaran tersebut?" rasa penasaran yang dimiliki Mia semakin membesar, dia bertanya-tanya mengenai awal kedekatan Kayla dengan tuan muda yang cukup terkenal itu.
Mia masih menunggu Kayla untuk bersuara lagi. Kayla menatap ke luar, melihat lalu lalang pengendara di jalan raya dengan tatapan kosong. Tak lama matanya membalas tatapan yang diberikan oleh sahabatnya. Desah nafas keluar dari mulutnya, seperti ada beban yang perlu dikeluarkan terlebih dahulu.
"Gue tak sengaja bertemu dengannya, saat itu gue kebagian tugas membuat minuman untuknya, dari situlah awal pertemuan dan kedekatan kami" tangan Kayla kini mengaduk-aduk sedotan di dalam gelas.
"Lalu?" tanya Mia tak sabar, Kayla terlalu lama diam
"Sejak saat itu entah kenapa hubungan kami semakin dekat, terlebih dia selalu bersikap baik kepada gue, dia sering meluangkan waktu hanya sekedar mendengar keluh kesah gue"
