Air mata tak henti-hentinya keluar dan berjatuhan. Tubuh Kayla lemas, dia hanya mampu berdiri karena ditahan oleh lengan kekar milik Rio. Lelaki yang saat ini menggarai tubuhnya benar-benar bajingan. Tenaga Kayla sudah habis, terlebih saat dia sudah mencapai puncak pertama kalinya akibat ulah tangan nakal yang bermain lihai di bawah sana.
Rio tersenyum puas tanpa rasa bersalah, "Kau sudah basah sayang" bisiknya di dekat telinga Kayla. Ingin rasanya Kayla memukul wajah di hadapannya dengan keras. Beberapa tanda merah di dada tergambar sempurna, kontras sekali dengan kulit Kayla yang putih.
Pikiran Kayla melayang, mundur ke beberapa tahun silam. Malam itu adalah malam yang sangat kelam, malam yang mengubah segalanya.
***