"Hah..." hampir saja aku tersedak ludahku sendiri
Mataku membulat sempurna, terkejut dengan serangan mendadak yang datang. Ku tatap tajam wajah polos tak berdosa, matanya sendu dengan bulu mata panjang juga lentik.
"Lepas..." nafasku tertahan, dapat kurasakan tangan mungil menggenggam penuh rudal di bawah.
Dia menggeleng, tak takut sama sekali dengan wajah seram milikku. Apakah aku sudah tidak bisa membuat seseorang takut atau segan padaku?, Lihatlah anak kecil ini.
"Sangat besar..." dia berkata dengan wajah penuh kekaguman, aku tahu memiliki ukuran yang besar memang merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi kaum pria tapi tidak juga dengan cara seperti ini agar diketahui oleh orang lain berapa ukuranmu.
"Lepaskan..." kali ini ku tarik tangannya menjauh, "Kau sudah selesaikan?, pergi cari ibumu" matanya sedikit menyipit dan terdengar dia meringis, mungkin menahan rasa sakit akibat cengkeraman dariku.