Rumah itu memang tampak tua. Cat dinding sudah memudar dengan beberapa sisi yang ditumbuhi jamur. Tetapi kondisi taman yang tak begitu luas sangat asri dipandang mata. Mungkin si pemilik rumah sangat senang berkebun dan menanam bunga.
Tok...tok...tok..
Setelah meyakinkan dirinya, Rio akhirnya sampai di depan pintu dan mulai mengetok pintu tua yang terbuat dari kayu tersebut.
"Sebentar" suara dari dalam sedikit membuat Rio gugup
"Siapa ya.., eh.." terlihat wanita paruh baya mengenakan daster rumahan berwarna kuning yang dilengkapi dengan motif bunga sedang berdiri dengan tatapan sedikit bingung
"Cari siapa mas?" wanita itu bertanya
"Saya temannya Kayla, apa Kayla ada di rumah?" Rio menjawab pertanyaan dari wanita itu dengan senyum khasnya yang ramah
Mendengar pernyataan dari lelaki dengan mata sendu dan rambut sedikit ikal yang tengah berdiri di depannya. Siti agaknya sedikit ragu, terlebih keponakannya itu akhir-akhir ini melarang Siti untuk menerima tamu yang tak dikenal.